Saturday, August 26, 2017

Escape to Bali

Mendadak ingin ke Bali. Kalau harus cari rekan perjalanan, akan lama. Kemungkinan malah nggak jadi. Lalu diputuskan nekat pergi sendiri.

Dipilih lah hari kejepit nasional dari 17-20 Agustus 2017. Cuti sehari saja, hemat cuti.
Kemudian minta izin orang tua dulu agar direstui hehehe ternyata malah si adik mau ikut.


Hari 1

Berangkat dari Jakarta tanggal 17 pagi.
Sempat delay karena ada mesin yang bermasalah T.T jadi panik batin T.T
Sampai di Denpasar sekitar jam 11 waktu setempat.
Kemudian naik taksi argo tembak ke penginapan di Kiki Residence di Jalan Nakula Timur.
Check in ontime jam 2 T.T

Sambil menunggu check in, mencari persewaan motor.
Hampir semua sudah full book. Mungkin karena libur panjang ya.
Akhirnya dapat satu dari ARB sewa motor Bali dari pencarian di Instagram.



Check in kamar, sambil menunggu motor yang disewa datang.
Motor sewaan datang, sudah diisi bensin full tank.
Total biaya sewa Rp 200.000 untuk 3 hari + bensin full tank.

Sekitar jam 4 sore, mulai jalan ke kawasan Kuta.
Lalu lintas padat. Tapi dibanding Jakarta saat hari kerja, atau Jogja saat hari libur, ini belum ada apa-apanya. Rapi dan tidak ada suara klakson yang tidak sabar.
Parkir motor ada di sepanjang jalan di pinggir pantai Kuta.
Masuk pantai gratis.

Setelah matahari terbenam, makan di mcD.
Kemudian ke Krisna mencari oleh-oleh.
Karena kemungkinan mulai besok, tidak sempat untuk mencari oleh-oleh.


Hari 2

Mulai berangkat sekitar jam 10 pagi menuju pantai Pandawa.
Mengikuti petunjuk google map.

Perjalanannya seru :D
Jalanan naik turun dan sedikit berkelok.
Sudah lama tidak naik motor perjalanan seperti ini. Menyenangkan.
Tidak macet. Tidak terik. Tidak berdebu.

Sampai ada satu kelokan yang sangat menanjak.
Sebenarnya ini tidak sulit.
Yang jadi masalah, ada mobil di belakang. Jadi tidak tenang karena seperti terburu-buru oleh mobil ini.
Sedangkan mobil di depan sedang ganti gigi, jadi jalannya melambat.
Sesungguhnya lebih suka menggunakan motor manual untuk medan seperti ini T.T karena bisa full control.
Tapi memang motor matic lebih santai sih ahahaha

Kurang lebih 1,5 jam perjalanan. Sudah termasuk santai dan salah arah hehehe
Memasuki kawasan pantai pandawa ditandai dengan sebuah gerbang besar.
Banyak sedang dilakukan pembangunan fasilitas-fasilitas di sana.
Mungkin 2 tahun lagi sudah berbeda.
Tiket masuk Rp 8000 untuk motor dan Rp 2000 untuk parkir.

Jalan menuju pantai diapit tebing kapur.
Ada patung pandawa lima di salah satu sisi tebingnya.
Tepi pantainya agak berkarang.


Setelah makan siang seadanya di sini, lalu menuju pantai Melasti.
Letaknya masih sebelahan dengan Pandawa, kalau dari peta sih hehehe
Jalan masih naik turun berkelok. Menyenangkan sekali.

Masuk ke pantai Melasti, tidak dikenakan biaya masuk.
Jalan menuju pantai ini masih mirip dengan pantai Pandawa. Di sisi tebing karang.
Di sisi jalannya juga masih ada pembangunan. Mungkin sedang membangun jalan atau saluran air (?)

Di Pantai Melasti ini masih kosong. Tidak ada fasilitas-fasilas wisata selain menyuguhkan pemandangan.
Tipe pantai lebih berkarang di banding Pandawa.


Melanjutkan kunjungan ke Pantai Padang Padang.
Karena letaknya juga masih sebelahan, jalanan juga masih mirip.

Yang berbeda dari Pantai Padang Padang ini, untuk menuju ke pantainya, kita harus melewati jalan setapak yang sangat sempit yang berada di antara karang. Jadi seperti terowongan.


Yang seru setelah sampai di ujung jalan setapak itu, akan menemukan pantainya :))
Sensasinya seperti pantai yang tersembunyi :))


Di pantai ini banyak sekali wisatawan asing.
Mereka berjemur dan surfing.
Di sini juga ada kera-kera.
Biaya masuk seorang Rp 10000. Tapi kemarin dikasih Rp 5000 karena turis lokal katanya XD


Tujuan terakhir ke Pantai Kelan. Letaknya di dekat sekali dengan Bandara Ngurah Rai.
Biaya masuk hanya parkir Rp 5000.
Dari sini bisa melihat pesawat yang landing.


Bandara ini sibuk sekali :))


Hari 3

Sekitar jam 10 pagi berangkat menuju Tegalalang.
Perjalanannya tidak kalah seru dengan perjalanan ke Pantai Pandawa.
Melewati hutan, kadang persawahan. Beberapa turunan dan tanjakan juga.
Di tengah perjalanan, langit mulai mendung. Kemudian kehujanan di sepertiga perjalanan.
Berteduh sekitar setengah jam, tapi tidak ada pertanda hujan akan berhenti.
Sudah telanjur sampai sejauh ini, tidak mungkin balik kanan dengan tangan hampa. Dilewati saja hujannya.

Lama-lama hujan berhenti. Tapi cuaca tetap mendung.


Masuk area sawah terasering ini tidak dipungut biaya.
Tetapi ada 2 spot dimintai sumbangan seikhlasnya untuk perawatan. Ada yang kasih mata uang asing XD

Tujuan terakhir ke Monkey Forest.
Perjalanan masih diiringi hujan kecil kadang-kadang.

Biaya masuk objek wisata ini yang paling mahal dibanding yang lainnya. Rp 50000 per orang.


Sebenarnya masih ada satu tempat lagi dalam rencana. Pura Ulun Danu.
Tapi mengingat letaknya yang cukup jauh, dan tenaga dan waktu yang sudah cukup terkuras karena perjalanan yang diiringi hujan kadang-kadang, maka tujuan ini dibatalkan :(

Rasanya kurang puas karena ada yang tidak tercapai :(

Tujuan tambahan ke Joger karena letaknya tidak jauh dari Kuta.
Dan mencicipi ayam betutu, setelah dari kemarin makan yang bukan khas Bali :))


Hari 4

Pulang ke Jakarta.


Setelah ini jadi ingin pergi lagi ke lain tempat :))

No comments:

Post a Comment